Sabtu, 19 Oktober 2019

5 Kesalahan Dalam Menyusun Skala Pengupahan

Perusahaan seringkali terjebak dalam situasi ketidaktepatan antara upah yang diberikan dengan produktifitas karyawan.  Seiring dengan meningkatnya UMR dan UMP,  tentu saja penyusunan skala pengupahan adalah hal yang penting.

Namun tidak sedikit perusahaan melakukan kesalahan ketika melakukan penyusunan skala pengupahan.  Berikut ini adalah 5 (lima)  kesalahan yang seringkali muncul dalam menyusun skala pengupahan.

(1) Mengikuti Harga Pasar
Banyak praktisi HR mempergunakan referensi skala pengupahan yang beredar di pasar.  Namun hal tersebut masih harus melalui penyesuaian,  jangan lupa ada status sektoral yang harus dipertimbangkan.

(2) Melupakan Faktor Kompetensi
Sangat penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan faktor kompetensi dalam skala pengupahan,  bukan hanya melihat grade dan waktu kerja.

(3) Terlalu Menyamakan Nomenclature Jabatan
Ada faktor resiko yang harus dipertimbangkan dalam analisis jabatan.  Meskipun berada dalam nomenklatur yang sama,  ada baiknya perusahaan mempertimbangkan suatu analisis jabatan yang komprehensif dalam evaluasi jabatan yang ada.

(4) Tidak Mempertimbangkan Budaya Perusahaan
Setiap perusahaan dibentuk dalam konsep keterikatan karyawan yang berbeda.  Adanya faktir kepercayaan dan masa kerja tidak bisa dianalogikan dalam pengupahan,  namun tidak sedikit pelaku HR mencampuradukan.

(5) Tidak Mempertimbangkan Budget Perusahaan
Hal ini adalah sangat penting.  Idealnya rasio kontribusi karyawan dapat untuk membiayai pendapatan karyawan itu sendiri.  Kesalahan dalam penetapan budget akan menyebabkan kurang maksimalnya kontribusi karyawan ke dalam perusahaan.

Setelah mengetahui kesalahan yang dapat muncul tersebut,  ada baiknya perusahaan melakukan perbaikan penyusunan skala pengupahan.  Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat mengelola Sistem SDM dalam perusahaan.  (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Sabtu, 17 Agustus 2019

Pembentukan Budaya Perusahaan

Pertumbuhan organisasi sebaiknya diiringi dengan adanya budaya perusahaan yang secara positif memberikan kontribusi produktifitas.  Namun tidak sedikit perusahaan mengalami kesulitan dalam menyusun dan mengimplementasikan budaya per itu sendiri.  Berikut  ini adalah tahapan yang dilakukan untuk proses pembentukan serta implementasi dari budaya perusahaan.

(1) Menyusun Nilai Nilai Perusahaan
Bagaimana proses penetapan terkait dengan nilai - nilai perusahaan disusun berdasarkan pada filosofi yang ditetapkan dalam perusahaan.

(2) Menyusun Kompetensi Perusahaan
Mengidentifikasi karakter-karakter yang dubutuhkan untuk mengembangkan kompetensi yang dipersyaratkan tersebut.

(3)Membentuk Agen Perubahan
Melakukan pelatihan terkait dengan agen perubahan yang dilakukan untuk dapat mematikan adanya peranan pemimpin dalam organisasi untuk dapat merubah budaya perusahaan.

(4)Menyusun Program Pelatihan
Merancang program pelatihan serta berbagai bentuk komunikasi untuk memastikan bahwa perubahan budaya dijalankan.

Bagaimana perusahaan Anda menjalankan program pengembangan budaya perusahaan.  Lakukan pencarian referensi eksternal untuk dapat mengelola budaya perusahaan  yang tepat dan efektif.  (amarylliap@gmail.com,  08129369926)

Sabtu, 06 Oktober 2018

Mengelola Jasa Tenaga Kerja Freelance yang Tepat dan Efektif

Dalam beberapa perusahaan, penggunaan tenaga kerja freelance adalah hal yang umum dipergunakan.  Banyak alasan yang mendasari mengapa perusahaan mempergunakan tenaga kerja freelance, salah satu aspek yang mendasari adalah faktor biaya dimana tenaga kerja freelance. Lalu bagaimana cara pengelolaan yang tepat untuk mengendalikan tenaga kerja freelance di dalam perusahaan?

Berikut adalah beberap skema strategis yang dapat perusahaan lakukan untuk dapat mengelola tenaga kerja freelance:

(1) Kontrak Kerja
Hal penting yang perlu dikedepankan dalam penggunaan tenaga kerja freelance adalah adanya kontrak kerja. Dimana kontrak kerja tersebut mengatur kesepakatan yang mengikat antara pekerjaan freelance dengan perusahaan. Dalam kontrak yang mengikat tersebut terdapat aturan yang memperjelas batasan-batasan yang harus dijalankan dalam perusahaan.

(2) Fokus dengan Target
Pekerja freelance secara umum adalah pekerja yang bersifat bebas dan tidak memiliki tanggung jawab langsung ke bagaimana  pekerjaan  tersebut diselesaikan. 

(3) Mempelakukan Sebagai Mitra
Memastikan bagaimana program kemitraan dijalankan.  Melakukan proses pemastian bahwa perkembangan perusahaan juga berjalan sesuai dengan kebutuhan organisasi. 

Bagaimana dengan pengelolaan freelance dalam perusahaan Anda?  Lakukan proses referensi eksternal yang tepat terkait dengan pengembangan SDM.  (amarylliap@gmail.com,  08129369926)

Selasa, 28 Agustus 2018

Seberapa Besar Gaji Karyawan Harus Diberikan oleh Perusahaan

Saat ini, perusahaan, khususnya manufacturing yang mempekerjakan banyak karyawan mengalami kesulitan dalam mengendalikan biaya alokasi untuk pengelolaan SDM (Sumber Daya Manusia). Pertimbangan atas regulasi, kebutuhan karyawan serta kompetensi yang menjadi dasar dari perusahaan untuk menetapkan salary yang ditetapkan oleh perusahaan. Berikut adalah beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam mengukur seberapa besar gaji karyawan harus diberikan.

(1) Ketidakseimbangan Rasio Bisnis dengan Budget SDM
Beberapa perusahaan yang secara awal tidak mendesain sistem business process dengan tepat, sehingga kesesimbanga antara rasio budget dengan income tidak sesuai.  Dimana investasi yang dikembangkan dalam bentuk SDM tidak mampu untuk meningkatkan output yang dihasilkan.

(2) Penanganan Kompetensi yang Belum Maksimal
Memastikan ulang atas kompetensi SDM. Beberapa perusahaan lebih menekankan peningkatan salary berdasarkan pada jumlah tahun dimana SDM tersebut bekerja, bukan melihat pada aspek kompetensi yang telah ditetapkan dalam perusahaan.

(3) Penetapan Analisis Jabatan yang Tidak Akurat
Ada baiknya setiap tahapan proses didetailkan sehingga dapat dikalkulasikan menjadi grade jabatan yang tepat. Menempatkan pemetaan jabatan dalam skoring perhitungan gaji adalah hal yang sangat penting untuk dijalankan.

Lalu bagaimana penetapan atas gaji karyawan tersebut dijalankan perusahaan? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat mengoptimalkan manajemen SDM perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Senin, 13 Februari 2017

5 Hal yang Dapat Membantu Desain Program eEfisiensi Perusahaan

Saat ini banyak perusahaan sedang merancang program efisiensi perusahaan. Namun tidak sedikit perusahaan lupa mempertimbangkan faktor yang justru dapat memberikan resiko besar dalam proses pengelolaan program efisiensi perusahaan tersebut. Pertimbangan yang harus diperhatikan adalah beberapa hal berikut ini.

(1) Sistem yang Kuat
Efisiensi berarti perusahaan akan dibenturkan pada sedikitnya SDM ataupun dengan pemberdayaan multitaskig SDM. Konsep ini memiliki resiko tinggi apabila tidak didukung dengan sistem yang kuat. Adaptasi terhadap perubahan yang terkait dengan pengurangan ataupun pola kerja terkadang menyebabkan produktifitas menurun. Sistem harus diperkuat untuk memastikan bahwa proses kerja dijalankan dalam kondisi sesuai dengan sistem.

(2) Program Coaching
Efisiensi dapat menyebabkan adanya perubahan pola kerja yang terkadang membutuhkan waktu.  Untuk dapat mempercepat waktu dan meminimalkan resiko, perusahaan harus dapat memastikan tersedianya program coaching yang tepat. Dimana kemampuan dan pemecahan masalah dapat dijalankan dengan tepat oleh karyawan.

(3) Penyesuaian Target Kerja
Di lain pihak perusahaan harus menyesuaikan kembali target kerja. Peningkatan target kerja harus menjadi bagian penting apabila akan menjalankan proses efisiensi. Dimana perusahaan harus berusaha secara terus menerus untuk memastikan bahwa target kerja tercapai sesuai dengan kemampuan. Menghitung ulang atas produktifitas organisasi sangat disarankan untuk mencegah kegagalan/ resiko.

(4) Teknologi dan Daya Dukung
Efisiensi yang dilakukan secara drastis ada baiknya mempertimbangkan penggunaan teknologi dan daya dukung. Hal ini memang dapat terlihat sebagai investasi yang mahal. Untuk memastikan bahwa proses ini dijalankan dengan tepat, ada baiknya perusahaan untuk menjalankan program riset serta analisis investasi terlebih dahulu.

(5) Penyederhanaan Produk dan Proses
Banyak perusahaan hanya menjalankan proses efisiensi dengan melakukan penyederhaan organisasi tanpa disertai dengan penyederhaan produk dan proses. Hal ini akan memberikan dampak dan resiko yang memberatkan organisasi untuk dapat mencapai target output yang dipersyaratkan.

Adalah penting bagi perusahaan saat ini untuk secara terus-menerus bertransformasi agar dapat bertahan. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk memastikan pengembangan dan pengelolaan SDM dijalankan secara tepat dan efektif. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Sabtu, 28 Januari 2017

Mendesain HR Service

Selain menjalankan kebijakan, salah satu fungsi manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) juga menjalankan fungsi pelayanan terkait dengan implementasi dari kebijakan SDM tersebut. Dalam program pengelolaan terkait dengan HR Service tersebut, perusahaan harus dapat memastikan bahwa pengelolaan terkait dengan jasa layanan tersebut dapat berjalan dengan tepat.

Untuk dapat meningkatkan kualitas layakan unit HR, tidak ada salahnya bagi perusahaan untuk mendesain Sistem HR Service yang tepat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dipergunakan  oleh perusahaan dalam mendesain Sistem HR Service yang tepat untuk dijalankan.

(1) Desain Organisasi Unit HR
Bagaimana perusahaan menjalankan desain unit HR. Beberapa perusahaan menempatkan unit HR sebagai unit pelayanan, Apabila demikian, maka perusahaan harus memuat informasi yang terkait dengan penjelasan tanggung jawab dan detail pekerjaan (dapat termuat dalam SOP) yang bermanfaat untuk dapat mendeskripsikan detail pekerjaan yang akan dijalankan tersebut.  Namun untuk jenis perusahaan yang menetapkan fungsi HR hanya sebagai penetapan kebijakan saja, maka unit pelayanan HR didetailkan dalam fungsi dan tanggung jawab dari kepala unit kerja terkait lainnya.

(2) Fasilitas IT
Penerapan HRIS adalah bagian penting yang dapat dijalankan oleh perusahaan untuk dapat meningkatkan aspek pelayanan HR dalam perusahaan.  Dalam beberapa kondisi pengelolaan atas HR Service dapat dijalankan oleh sistem yang kemudian dapat diakses oleh seluruh karyawan perusahaan.  Unsur kecepatan dan keakurasian adalah menjadi hal positif apabila menggunakan fasilitas ini.

Apapun desain yang perusahaan pilih dalam mendesain HR Service, itu adalah keputusan perusahaan dengan selalu mempertimbangkan faktor baik dan buruknya.  Untuk lebih meningkatkan nilai dan fungsi Sistem Manajemen Perusahaan, perusahaan dapat menggunakan referensi eksternal yang tepat untuk dapat meningkatkan Sistem Manajemen SDM dalam perusahaan Anda tersebut? (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Jumat, 27 Januari 2017

Pengembangan Manajemen Anti Fraud dalam Perusahaan

Ketika perusahaan mengembangkan konsep anti fraud, adalah menjadi tantangan terberat untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat berjalan dengan baik.  Banyak kasus terkait dengan manajemen anti fraud mengalami kegagalan, dan hanya berakhir pada sistem yang hanya tertuang di atas kertas. Penetapan sistem anti fraud akhirnya hanya berakhir pada sistem tanpa implementasi.

Lalu bagaimana perusahaan memastikan bahwa Sistem Manajemen Anti Fraud dapat dijalankan dengan tepat dalam perusahaan/ organisasi?

(1) Aktualisasi Resiko
Bagaimana perusahaan mengembangkan dan mengendalikan resiko?  Memastikan bahwa seluruh unit kerja memiliki target dan sasaran terkait dengan pencegahan resiko. Terdapat suatu data aktual terukur yang menujukkan dalam penerapan sistem yang dimaksudkan tersebut.

(2) Sistem Pengawasan Internal
Aplikasi dan metode pengawasan internal bukan hanya melihat kesesuaian antara sistem yang dijalankan dengan pelaksanaannya saja namun juga melakukan analisis terkait dengan looping yang ada dalam sistem. Termasuk di dalamnya adalah pengendalian atas seluruh resiko yang berpotensi untuk muncul.

(3) Penjagaan Sistem
Implementasi anti fraud dapat dikendalikan melalui suatu sistem terpadu yang integratif antara pengembangan kompetensi anti fraud serta sistem pengendalian fraud.

Adalah menjadi penting bagi perusahaan untuk dapat memastikan sistem manajemen anti fraud dijalankan? Lakukan proses pencarian referensi eksternal untuk dapat memastikan Sistem Manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) dalam perusahaan dapat berjalan dengan efektif. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)