Senin, 24 September 2012

Pelatihan Audit Sumber Daya Manusia dalam Perusahaan

Apakah penting untuk melakukan audit divisi sumber daya manusia (sdm)? Apa manfaat yang dapat diambil dari kegiatan pelatihan audit sumber daya manusia tersebut?
Kegiatan audit sumber daya manusia memiliki banyak tujuan, seperti untuk memastikan bagaimana kegiatan yang dijalankan di departemen sumber daya manusia, sudah dijalankan sesuai dengan Standard Operating Procedure yang ada dalam perusahaan, kesesuaian antara data informasi sistem penggajian dan status proses aktual dari proses implementasi yang dijalankan dalam unit kerja sumber daya manusia serta kegiatan lainnya untuk memastikan bahwa tahapan proses dijalankan sesuai dengan kebijakan dan peraturan perusahaan yang dijalankan untuk memastikan kesesuaiannya dengan standar persyaratan yang ada, serta sebagai proses evaluasi untuk memastikan apakah sistem manajemen sumber daya manusia yang ditetapkan sudah sesuai dengan standar persyaratan yang ada.
Berikut adalah silabus dari kegiatan pelatihan pengembangan audit sumber daya manusia yang dilakukan dalam waktu satu hari.

(1) Pemahaman Standard Operating Procedur Unit Kerja HRD

Melihat jenis SOP yang ideal digunakan oleh unit kerja sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan untuk kemudian dilakukan proses pengelolaan dan alokasi implementasi yang tepat dalam aktual SOP tersebut.

(2) Pemahaman mengenai peraturan perusahaan

Dalam kegiatan ini dilakukan proses pemahaman yang terkait dengan konsep essensial dari pemahaman peraturan perusahaan itu sendiri yang kemudian akan digabungkan dalam implementasi dalam operasional yang ada dalam perusahaan.

(3) Penyusunan checklist dan metode audit

Dimana dalam kegiatan ini, peserta pelatihan mendapatkan masukan tentang teknik dan proses yang dijalankan dalam kegiatan audit tersebut.

(4) Teknik pelaporan dan proses tindak lanjut kegiatan audit

Dimana dalam tahapan proses ini diberikan penjelasan tentang bagaimana program audit tersebut dijalankan untuk memastikan bagaimana status evaluasi dari program audit ini memberikan nilai positif bagi perusahaan.

Melihat dari manfaatnya, tentu akan lebih dapat memberikan kemajuan kepada perusahaan apabila pengembangan sumber daya manusia dapat dialokasikan menjadi suatu bentuk pengembangan bersinergis dalam kegiatan perbaikan di perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Minggu, 23 September 2012

Menyusun Job Grade dalam Perusahaan

Apakah perusahaan Anda sudah mempunyai kelas jabatan? Apakah diperlukan penentuan kelas jabatan dalam perusahaan Anda? Dapatkah kelas jabatan di dalam perusahaan Anda digunakan untuk mengoptimalkan performa kinerja perusahaan?
Beberapa perusahaan memiliki kelas jabatan hanya sebagai bentuk formalitas dalam proses penetapan gaji saja namun tidak melihat pada aspek essensial yang terbentuk dari kelas jabatan itu sendiri. Kelas jabatan seharusnya dapat digunakan untuk mewakili perhitungan dari nilai-nilai kompetensi yang dimiliki dalam perusahaan, seperti kompetensi teknis, kompetensi soft skill serta aspek pengalaman yang dibutuhkan dari jabatan itu sendiri. Bagaimana tahapan dan proses yang tepat dalam menyusun job grade dalam perusahaan.

(1) Langkah pertama: proses analisis jabatan

Lakukan proses evaluasi terhadap uraian pekerjaan yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk kemudian dilakukan proses pengembangan kepada aspek status dari beban kerja serta kondisi kompetensi yang dimiliki dari suatu jabatan tertentu.

(2) Langkah kedua: pengubahan menjadi skor pekerjaan

Gunakan metode yang tepat serta aktual yang digunakan dalam melakukan proses konversi dari hasil analisis jabatan tersebut ke dalam suatu perhitungan skor tertentu. Skor inilah yang kemudian akan diakumulasikan dan dilakukan proses pengukuran serta penempatan ke dalam job grade yang ada dalam perusahaan.

Lakukan proses langkah-langkah tersebut secara seksama dan memperhatikan aspek kompetensi yang dimiliki dalam perusahaan. Pembobotan dan penempatan skor adalah keputusan yang dilakukan dengan proses observasi dan pengamata yang tepat. Penggunaan referensi eksternal yang tepat akan sangat membantu proses penetapan job grade yang ada dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Kamis, 20 September 2012

Mengapa Diperlukan Konflik dalam Perusahaan?

Perkembangan perusahaan kadangkala membutuhkan adanya stimulasi konflik untuk dapat menciptakan mekanisme pengembangan proses yang tepat dan meningkatkan daya saing performance. Terdapat banyak hal yang menjadi pertimbangan mengapa konflik dibutuhkan, berikut alasan yang digunakan sebagai alasan dalam proses penciptaan konflik dalam perusahaan.

(1) Menciptakan iklim kompetisi

Adanya konflik yang dapat dikelola positif dapat mengembangkan status performa dari peningkatan kinerja yang ada dalam perusahaan itu sendiri. Beberapa hal yang menjadi suatu pertimbangan penting dalam mengoptimalkan konsep pengelolaan kompetisi adalah dengan menjadi lebih baik dengan orang lain.

(2) Sarana dari pengujian kompetensi

Kompetensi manajerial dan kepemimpinan dapat dimunculkan dalam proses simulasi penciptaan konflik yang ditetapkan dalam perusahaan. Salah satu tahapan pengujian yang tepat adalah dengan menempatkan individu tersebut ke dalam arena konflik untuk kemudian dilakukan proses pemecahan masalah.

(3) Proses pengembangan budaya perusahaan

Konflik yang tepat justru dapat mengembangkan budaya perusahaan yang terlegitimasi secara tepat. Proses pengembangan budaya perusahaan yang maksimal dapat dioptimalkan melalui konflik. Aspek konflik yang dikelola berdasarkan status kompetisi dapat mengakulturasi nilai-nilai yang kuat khususnya apabila konflik itu sendiri dijalankan seiring dengan proses mengoptimalkan budaya perusahaan yang ada dalam organisasi.

Bukan berarti konflik itu memberikan efek negatif ke dalam manajemen perusahaan Anda. Konflik apabila dikelola secara tepat dapat menghasilkan suatu stimulasi pertumbuhan bisnis secara tepat. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Senin, 17 September 2012

5 Kesalahan dalam Mengembangkan Bisnis Retail

Perkembangan bisnis retail dewasa ini merupakan salah satu bisnis strategis yang diminati oleh banyak pihak. Mulai dari pemegang bisnis lokal besar bahkan investor negara asing sudah mulai menjamah bisnis retail. Namun di balik itu, sangat penting untuk melihat bahwa melakukan pengembangan dalam bisnis ini bukanlah suatu hal yang mudah. Paling tidak, strategi dan penerapan sistem yang dijalankan dalam perusahaan harus dapat memastikan bahwa proses pengembangan bisnis tersebut telah dijalankan sesuai dengan konsep dan aturan yang berlaku.
Tersedia 5 kesalahan yang harus menjadi bagian penting dalam menjalankan konsep pengembangan bisnis retail yang dijalankan dalam perusahaan.

(1) Kesalahan dalam penempatan lokasi

Kunci dari pengembangan bisnis retail adalah lokasi. Penempatan lokasi yang belum terbangun secara komunitas, nilai traffic rendah serta sudah memiliki banyak pemain retail adalah suatu resiko terhadap bisnis retail itu sendiri. Bisa dilakukan namun, harus dipastikan memiliki nilai lebih yang sangat tinggi yang berguna untuk menstimulus transaksi bisnis. Misalnya bisnis retail tersebut mengembangkan konsep produk yang benar-benar berbeda.

(2) Tidak tersedia sistem merchandising yang tepat

Bisnis retail adalah mata rantai distributor. Ketergantungan akan pilihan pelanggan pada daerah dimana suatu bisnis retail yang ada akan sangat besar. Sulit untuk menggerakkan konsep langsung ke pelanggan. Ada baiknya bagi perusahaan melakukan proses survey pasar sebelum proses pengembangan retail tersebut dijalankan. Lalu kemudian menetapkan status jenis produk atau jasa yang akan ditawarkan.

(3) Penetapan harga

Retail adalah suatu bentuk pemahaman terkait dengan kebutuhan. Apabila produk maupun lokasi tidak memungkinkan bagi suatu bisnis menjalankan dengan harga tinggi, lakukan penetapan harga rasional namun bisnis retail tersebut mendapatkan keuntungan dengan sistem kuantitas. Perlakuan harga khusus, grosir maupun promosi dilakukan untuk menarik pembeli dan dapat menjadi strategi unggulan dari bisnis retail itu sendiri, dan bisnis lainnya dapat mengikuti.

(4) Pengaturan Stock

Stock menjadi nilai penting dalam bisnis retail dimana apabila stock tidak tersedia dengan tepat maka akan muncul opportunity lost yaitu potensi kerugian akibat kebutuhan pelanggan tidak tersedia justru ketika pelanggan tersebut membutuhkan produk. Lakukan proses estimasi secara tepat sesuai dengan kekuatan finansial bisnis dan kebutuhan pelanggan.

(5) Pelayanan

Pengembangan sumber daya manusia yang tepat sangat dibutuhkan. Kemampuan untuk mengembangkan aspek relasi yang menumbuhkan loyalitas pelanggan adalah strategi tepat guna bagi pelanggan. Pastikan tersedia manajemen pelatihan pelanggan yang tepat dan dapat memaksimalkan bisnis secara tepat.

Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam mengembangkan bisnis retail yang Anda geluti. Penyusunan SOP dan pelatihan sumber daya manusia dapat memberikan alternatif yang tepat dan strategis pada bisnis Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Pelatihan Implementasi Sistem Manajemen SDM Berbasiskan Kompetensi

Dalam melakukan proses penyusunan sistem manajemen berbasiskan kompetensi, selain melakukan proses perumusan terhadap sistem kompetensi yang ada per jabatan pekerjaan maka dilakukan proses penempatan dan alokasi pengembangan kapasitas sumber daya manusia untuk memenuhi persyaratan kompetensi yang dibutuhkan. Salah satu bagian terpenting dalam proses pengembangan manajemen SDM berbasiskan kompetensi adalah dengan mengembangkan suatu mekanisme pelatihan dan proses uji kompetensi yang ditetapkan dalam jabatan.

Bagaimana menyusun suatu pelatihan yang berkaitan dengan proses pengembangan kompetensi yang ada dalam organisasi itu sendiri. Pelatihan yang berbasiskan uji kompetensi ini dikembangkan dengan melakukan penyusunan kurikulum berdasarkan status pengembangan unit kompetensi yang ada pada kebutuhan pelatihan tersebut. Dalam satu pelatihan terdapat kemungkinan untuk adanya lebih dari satu unit kompetensi yang dikembangkan dimana pelatihan tersebut merupakan proses pengembangan teknikal sekaligus juga pengembangan diri. Contoh seperti pelatihan proses pengelasan yang mana merupakan tahapan proses dari pengembangan teknis namun bisa juga memasukkan unsur kompetensi dari aspek self management seperti memastikan kebersihan maupun kompetensi HSE yang mana dipastikan bahwa proses pekerjaan dijalankan sesuai dengan standar dan aman.

Dalam menyusun program pelatihan, dipastikan juga bahwa perusahaan telah memastikan adanya pengembangan terhadap status uji kompetensi yang tepat untuk meningkatkan suatu nilai kompetensi sumber daya manusia. Bagaimana suatu tahapan tersebut dapat dikembangkan sehingga menjadi suatu konsep yang berkembang dan memberikan implikasi performa yang tepat dalam organisasi adalah suatu bentuk perbaikan yang muncul dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Senin, 10 September 2012

Pelatihan dan Pengembangan Soft Competency Karyawa dalam Perusahaan

Apakah perusahaan Anda adalah perusahaan yang sudah melakukan proses penerapan dari Sistem Manajemen berbasiskan kompetensi? Ketika perusahaan Anda sudah melakukan proses pemetaan soft competency yang dimiliki di dalam setiap jabatan yang ada. Melakukan proses pengembangan soft competency adalah suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan terkait dengan program pengembangan dari manajemen sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan. Lalu bagaimana tahapan dan proses yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mengembangkan soft competency dari karyawannya.

(1) Lakukan proses pengukuran soft competency

Inilah pentingnya dilakukan proses assessment sebagai bagian penting dalam upaya melakukan proses identifikasi yang terkait dengan kapasitas kompetensi yang dimiliki oleh karyawan tersebut. Dimana proses ini menjadi gambaran awal dari karakteristik kompetensi yang dimiliki oleh karyawan. Sedikit berbeda dengan trait, kompetensi pada individu itu sendiri dapat mengalami perubahan apabila dilakukan proses pengelolaan secara tepat.

(2) Pengembangan Program Pelatihan yang tepat

Meskipun tidak bisa memberikan jaminan 100% bahwa dengan proses pelatihan, pengembangan soft competency akan berlaku namun adanya pengembangan program kerja yang kemudian dibarengi dengan status aplikasi fungsi kinerja yang tepat dapat memberikan pengaruh yang kuat dalam pengembangan soft competency. Jenis-jenis pelatihan yang dapat digunakan dalam merubah karakteristik kompetensi adalah program pelatihan leadership, teknik komunikasi maupun pelatihan yang mengasah perkembangkan hubungan intrapersonal dan pengembangan diri.

(3) Alokasi beban kerja yang tepat
Proses pengembangan soft competency juga sangat dipengaruhi dengan proses penempatan alokasi beban kerja yang tepat, dimana fungsi dan tanggung jawab dari individu tersebut dikembangkan untuk memastikan bahwa status pengembangan konsep soft competency dijalankan dalam proses yang tepat dan akurat. Proses penempatan tanggung jawab baru serta penempatan individu dalam fungsi koordinasi yang terevaluasi secara tepat akan dapat meningkatkan kapasitas individu yang bersangkutan dalam memastikan konsep pengembangan soft competency berjalan secara tepat dan akurat sehingga mencapai target yang diharapkan.

Lalu bagaimana dengan proses pengembangan soft competency di dalam perusahaan Anda. Lakukan proses pengembangan dan penggunaan referensi eksternal yang tepat dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Jumat, 07 September 2012

Mengembangkan Nilai Integritas Karyawan

Bahasa integritas sudah menjadi hal yang umum ketika proses seleksi karyawan dijalankan dalam suatu perusahaan, pemahaman bahwa integritas adalah hal yang sangat penting sebagai parameter dan nilai untuk menempatkan soft competency sebagai nilai dengan prioritas yang tinggi dalam perusahaan. Beberapa pemikiran kemudian muncul bagaimana cara mengukur integritas itu sendiri, dan apakah integritas dari individu tersebut bisa bertahan dalam proses dan periode yang cukup panjang.
Suatu persepsi menarik dalam melihat konsep integritas adalah sebagai bagian dari satuan dari unit kompetensi penting yang terkait dengan dengan pengembangan konsep integritas karyawan. Dari beberapa hal yang bisa dipahami bahwa aspek konsep pengembangan nilai integritas adalah core value dari konsep perusahaan.
Lalu bagaimana tata cara meningkatkan nilai integritas karyawan itu sendiri? Banyak hal yang dapat dilakukan kepada karyawan dalam upaya meningkatkan nilai dan konsep integritas yang dimiliki.

(1) Mengembangkan aspek peraturan perusahaan sebagai bentuk konsep pendisiplinan dari pemahaman konsep integritas

Memastikan adanya pendisiplinan terhadap pelaksanaan dari peraturan perusahaan yang ditetapkan sebagai bentuk pendisiplinan dari diri karyawan itu sendiri. Proses pendisiplinan menjadi ujung tombak yang penting dalam meningkatkan pengembangan dan optimalisasi konsep status integritas yang dijalankan dan menjadi proses cultural transformation dalam perusahaan itu sendiri.

(2) Mengimplementasikan kompetensi leadership
Memastikan adanya pengembangan kompetensi leadership yang ditetapkan dalam organisasi untuk memastikan status pengembangan nilai dan konsep budaya dari perusahaan berkembang sejalan dengan integritas harmoni yang ditetapkan dalam perusahaan untuk memastikan aspek kesesuaian dalam manajemen operasional telah dijalankan sesuai dengan aspek kebutuhan yang dipersyaratkan dalam perusahaan.

(3) Menetapkan status pengelolaan dan pengembangan konsep sistem dalam manajemen perusahaan
Memastikan status yang ditetapkan untuk melihat bahwa konsep implementasi dalam manajemen yang terkait dengan sistem implementasi praktis dari konsep perusahaan. Memastikan sistem pengendalian yang terkait dengan manajemen operasional dijalankan untuk memastikan bahwa organisasi dalam perusahaan menjalankan suatu konsep pengembangan program perusahaan yang tepat.

Lalu bagaimana tata cara untuk memastikan bahwa konsep pengembangan sistem itu sendiri dijalankan? Adalah menjadi hal yang sangat menarik untuk dapat melihat bahwa nilai integritas tersebut menjadi suatu nilai lebih dari diri karyawan yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa larinya perusahaan dapat menjadi cepat dan memberikan aspek stimulus dari bisnis perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Rabu, 05 September 2012

Sulitkah Menyusun Uraian Jabatan dalam Perusahaan

Ketika suatu program pengembangan sistem dijalankan dalam perusahaan, banyak perusahaan mengalami kesulitan dalam memahami penting dan artinya uraian jabatan dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang tidak melihat bahwa penetapan uraian jabatan adalah suatu strategi penting yang perlu dalam mengelola manajemen perusahaan. Beberapa faktor yang menyebabkan suatu perusahaan mengalami masalah ketika mengembangkan strategi pengembangan uraian jabatan itu sendiri. Faktor yang pertama adalah perusahaan melihat bahwa uraian jabatan justru memperberat perusahaan dalam menjalankan suatu mekanisme operasional yang multitask, artinya perusahaan menjadi takut apabila suatu uraian jabatan sudah ditetapkan maka karyawan yang bersangkutan tidak akan mau untuk menjalankan suatu fungsi dan tanggung jawab di luar uraian jabatan yang ada. Faktor kedua adalah keterbatasan kompetensi dari karyawan itu sendiri, dimana dengan penetapan uraian jabatan yang spesifik mau tidak mau perusahaan harus menginvestasikan biaya pengembangan dalam penyusunan konsep kompetensi dalam perusahaan itu sendiri. Selain biaya yang tidak begitu kecil, perusahaan masih bimbang dengan tingkat keberhasilannya.

Banyak sekali nilai positif yang dapat perusahaan dapatkan ketika suatu perusahaan melakukan penyusunan uraian jabatan.

(1) Mengembangkan karir karyawan

Format pekerjaan yang teratur dapat mengembangkan nilai optimalisasi dari fungsi spesialistik pekerjaan yang dijalankan dalam perusahaan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan aspek multitask yang nantinya diharapkan akan dibebankan oleh pemegang jabatan dalam program pengembangan karir lanjutannya.
Ada baiknya dalam uraian jabatan dimasukkan adanya kontribusi peranan kepemimpinan, manajerial, aspek multitask dan fungsi spesialistik. Perancangan uraian jabatan yang tepat juga harus disinergiskan ke dalam konsep pengembangan strategi perusahaan. Pengembangan strategi yang optimal dapat membantu potensi pengembangan karir sehingga mendapatkan nilai pertambahan sesuai dengan pergerakan dari bisnis itu sendiri.

(2) Mengembangkan fungsi dan pengelompokan kelompok pekerjaan

Penyusunan uraian jabatan nantinya akan mengembangkan konsep adanya job family yaitu keluarga pekerjaan. Dimana tersedia cluster pekerjaan yang ditetapkan untuk menata pengelompokan fungsi pekerjaan. Penataan ini sangat tepat dikembangkan untuk melakukan fungsi pengembangan dan pertumbuha organisasi dimana tersedia kelompok pekerja yang memiliki konsep fungsi dan pengembangan bisnis yang tepat untuk memastikan konsep optimalisasi pengembangan kelompok kerja tersebut menjadi berkembang baik untuk perusahaan maupun pengembangkan individu karakteristik pekerjaan. Ada baiknya dalam penyusunan uraian pekerjaan, penyusun melakukan proses kode dan identifikasi kelompok pekerjaan yang terkait dengan indikator-indikator yang dibuat dalam ketetapan job grading/ bobot pekerjaan yang umum digunakan.
Tentu saja tujuan akhirnya akan mengarah ke dalam penyusunan Job Grading yang akan ditetapkan dalam pekerjaan yang dimaksudkan tersebut.

(3) Proses dan pengembangan sistem organisasi

Uraian jabatan yang tepat harus dipastikan sesuai dengan business process dan Standard Operating Procedure (SOP) yang ditetapkan dalam perusahaan. Dimana program pengembangan sistem organisasi ini harus dapat dipastikan bahwa status pengkajian dari sistem organisasi ini dijalankan seiring dan tidak kontradiktif artinya berbeda antara satu dengan lainnya.

Bagaimana memahami program penyusunan uraian jabatan yang tepat? Diperlukan adanya pemahaman yang utuh terlebih dahulu ke dalam kelompok atau bagian organisasi yang dimaksud untuk kemudian dilakukan proses penyusunan uraian jabatan yang tepat. Lakukan pengembangan program pelatihan dan workshop dengan pihak konsultan untuk menambah pengetahuan perusahaan dalam melakukan penyusunan uraian jabatan yang tepat. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Minggu, 02 September 2012

Program dan Pengembangan Bonding Training dalam Perusahaan

Banyak pengembangan manajemen pelatihan dalam perusahaan belum memahami secara jelas konsep manajemen bonding training dalam perusahaan. Bagaimana suatu sistem bonding training diterapkan dalam perusahaan dan lalu bagaimana aplikasinya?

Bonding training adalah kegiatan pelatihan dimana proses pengajaran terhadap trainee dilakukan berdampingan dengan pelaku kegiatan. Dimana program pelatihan ini adalah melakukan teknik aplikasi langsung ke perusahaan terkait dengan sistem pengembangan dan metode terhadap tata cara penerapan suatu program pelatihan tersebut dijalankan. Nilai positif bagi peserta pelatihan itu sendiri adalah memberikan suatu teknik atau praktek langsung tentang tata cara suatu aplikasi proses dijalankankan serta langsung memahami apa yang dapat dilakukan dan tidak dapat dilakukan.

Berbeda apabila aplikasi pelatihan dilakukan dalam bentuk kelas (on class) atau duduk di atas meja dan mendengarkan pengarahan satu arah dengan instruktur. Tentu saja totalitas pemahaman menjadi berkurang apalagi peserta mengalami kesulitan secara 100% memahami isi dari program dan materi pelatihan tersebut. Pengembangan dan totalitas penuh inilah yang menjadi suatu nilai lebih dari pengembangan program pelatihan yang dijalankan dalam perusahaan itu sendiri.
Tertarik untuk lebih mengembangkan program bonding training, ada baiknya mulai sekarang perusahaan mengembangkan teknik bonding training dalam perusahaan untuk mengembangkan optimalisasi dari program pelatihan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)