Rabu, 30 Juli 2014

Manfaat KPI dalam Sistem Renumerasi

Penempatan sistem renumeasi dalam perusahaan diidentifikasi berdasarkan dua parameter, yaitu prestasi dan kompetensi.  Kedua hal ini meskipun terkelompokkan menjadi dua kategori yang berbeda namun dalam penerapannya tidak dapat terlepaskan.

Kompetensi yang merupakan persyaratan dalam suatu penempatan fungsi/ jabatan menggambarkan baik secara teknis maupun aspek soft kompetensi sebagai persyaratan penting dalam penetapan grade (nilai) jabatan.  Nilai jabatan tersebut kemudian menjadi dasar dalam penempatan dalam tabel kompensasi. 

Namun secara realisasinya, kadangkala kompetensi tidak seiring dengan prestasi ataupun kontribusi dari personel tersebut terhadap perusahaan.  Tidak selamanya sistem kompetensi mampu mewujudkan kondisi aktual bagaimana karyawan yang bersangkutan dapat berperan dan terukur dengan nilai positif. Melihat dari permasalahan tersebut, adalah penting bagi perusahaan untuk dapat menyeimbangkan aspek prestasi ke dalam sistem renumerasi.

Pembuatan KPI (Key Performance Indicator) dapat amat sangat membantu perusahaan dalam menempatkan individu dengan jabatan ber"kompetensi" tertentu ke dalam suatu standar aktual yang efektif.  Sehingga perusahaan memiliki catatan hasil sebenarnya tidak hanya berdasarkan kualifikasi dalam menempatkan suatu individu ke dalam kerangka kompensasi yang sudah ditetapkan.

Penyusunan SOP renumerasi menjadi sangat penting dan kritikal sehingga menjadi suatu kebutuhan strategis perusahaan dalam menyeimbangkan antara penghargaan dan produktifitas.  Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam menyusun sistem renumerasi dan pengukuran kinerja dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Kamis, 24 Juli 2014

Bagaimana Konsultan Melakukan Proses Set Up Renumerasi

Banyak perusahaan mempertanyakan seberapa besar nilai tambah dari kosultan SDM/ HR ketika melakukan proses penyusun renumerasi.  Beberapa perusahaan melihat bahwa tanpa menggunaka konsultan, perusahaan dapat melakukan proses set up secara internal terhadap sistem renumerasi yang ada perusahaan.  Namun ada baiknya perusahaan melakukan proses review untuk melihat peranan konsultan sdm (sumber daya manusia) dala melakukan proses penyusunan sistem renumerasi.

 1) Melakukan analisis benchmarking terhadap standar gaji/renumerasi

Konsultan akan melakukan proses analisis terhadap data-data eksternal yang dipergunakan sebagai standar gaji di perusahaan yang dimaksud.  Referensi eksternal tersebut dapat didasarkan pada standar pada industri/kelompok usaha yang sejenis, ataupun berdasarkan kelompok kompetensi jabatan yang dipersyaratkan.

2) Melakukan proses penetapan kelompok fungsi dalam perusahaan

Ada baiknya perusahan melakukan pemilahan terhadap kelompok fungsi yang ada dalam perusahaan.  Terdapat kelompok fungsi utama (core business) dan fungsi pembantu (support business),  penetapan dari nilai renumerasi dari setiap kelompok adalah tidak sama. Umumnya, dalam mengklasifikasikan penetapan fungsi ini, perusahaan membutuhkan peranan konsultan yang obyektif yang dapat menjalankan sistem positioning dan keputusan yang tepat dalam perusahaan.

3)Skema grading

Konsultan dapat melakukan proses penetapan kelas dan grade dari jabatan.  Proses penetapan ini akan dijalankan sesuai dengan jenis usaha dan berasal dar analisis referensi eksternal yang memadai dalam menetapkan kelompok jabatan yang dimaksudkan tersebut.
Selain dengan analisis referensi eksternal, perusahaan melakukan pemetaan terhadap kompetensi dan lama waktu bekerja agar penetapa nilai gaji sesuai dengan standar yang dipersyaratkan.

4) Prosedur Renumerasi
Penetapan prosedur renumerasi dilakukan untuk memastikan bahwa tahapan proses penetapan standar renumerasi tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.

Bagaimana proses penyusun sistem renumerasi dijalankan di perusahaan Anda? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat memastikan sistem manajemen sumber daya manusia di perusahaan Anda sesuai dengan efektif. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Selasa, 22 Juli 2014

Mengembangkan Tim Sales yang Efektif

Banyak perusahaan mengalami kesulitan dalam mengembangkan tim sales untuk dapat mengoptimalkan kinerja dari perusahaan.  Mengembangkan strategi penjualan yang tepat untuk dapat memastikan bahwa program sales dapat tereksekusi secara maksimal dan efektif.  Bagaimana pengembangan program sales dikembangkan dalam perusahaan.untuk memastikan bahwa tim sales sangat tangguh untuk memastikan bahwa tim sales yang efektif dan optimal.
(1) Program rekruitment yang tepat
Bagaimana program rekruitment dipastikan dapat melakukan proses seleksi terkait dengan program rekruitment.  Perusahaan harus menjalankan suatu sistem seleksi yang sesuai dengan karakteristik profil dari tim sales yang dimaksud.  Adalah menjadi penting bagi suatu perusahaan untuk dapat mengembangkan sistem seleksi internal yang tepat dan efektif dalam memastikan bahwa proses rekruitment telah dijalankan sesuai dengan karakteristik profil sales yang dibutuhkan.
(2) Program pengembangan pelatihan
Sales dituntut untuk mengembangkan kemampuannya dalam bidang motivasi.  Bagaimana motivasi yang dipersyaratkan tersebut secara terus-menerus dapat dioptimalkan.  Konsep strategis untuk mengembangkan motivasi secara terus-menerus ini menjadi bagian penting ke dalam diri dari personel sales.
(3) Pencapaian Target Kerja
Target kerja harus dipastikan sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan target yang bersifat progresif.  Pengembangan target harus disusun berdasarkan satuan-satuan evaluasi yang mana harus bersifat rasional dan dapat secara efektif untuk dijalankan.
Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam perusahaan Anda.  Pastikan bahwa tim sales yang dimiliki oleh perusahaan dapat secara konkret memenuhi target yang dipersyaratkan oleh perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Kamis, 17 Juli 2014

Penyusunan Sistem Renumerasi Tim Sales

Bagi perusahaan, tim sales adalah aspek kritikal yang menjadi ujung tombak dari bagaiman suatu perusahaan maju dan berkembang.  Pada saat ini, strategi perekruitan dari tim sales membutuhkan sistem renumerasi yang tepat. Bagaimana mekanisme pola penyusunan renumerasi yang tepat Untuk Tim sales?

1) Tetapkan komposisi gaji yang tepat

Dalam divisi sales, penetapan gaji harus memperhitungkan kapasitas penjualan dari tim sales, baik proses realisasi penjualan sebagai individu maupun sebagai kelompok.  Kapasitas penjualan ini dapat dibagi menjadi komisi ataupun insentif.  Bagi beberapa perusahaan, selalin komisi dan insentif juga terdapat bonus yang ditetapkan dalam komponen kompensasi.

2) Pahami desain organisasi

Desain organisasi sales akan mengarah kepada budget penjualan yang akan ditetapkan.  Dalam beberapa hal desain organisasi tersebut dapat mengarah kepada budget yang ditetapkan dalam organisasi.  Budget dan desain organisasi terbentuk dari konsep penjualan yang akan dikembangkan oleh perusahaan.  Secara logis penjualan harus menyesuaikan desain organisasi yang telah ditetapkan.  Sistem penjualan akan menentukan besaran dari nilai kompensasi yang dipersyaratkan oleh perusahaan.

3) Penetapan nilai komisi berdasarkan progress penjualan

Ada baiknya perusahaan juga menetapkan standar progress penjualan yang dijadikan prasyarat terhadap pencapai program penjualan secara progresif.  Penetapan komisi berdasarkan standar progress penjualan ini niscaya akan membantu proses peningkatan penjualan.

Bagaimana proses penetapan standar kompensasi di perusahaan Anda? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam menyusun standar kompensasi di dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Sabtu, 12 Juli 2014

Strategi Manajemen Perubahan Struktur Organisasi

Perusahaan ada baiknya melakukan proses pengembangan organisasi agar menjaga nilai kompetitif dalam persaingan usaha.  Dimana dalam pemahaman ini, perusahaan harus dapat mengidentifikasi nilai strategis yang harus dipahami dalam pengembangan organisasi agar menjadi suatu konsep unggulan dibandingkan perusahaan lainnya.
Lalu kapan waktu yang tepat bagi perusahaan untuk mengubah struktur organisasinya?

(1) Perusahaan mengalami perubahan pasar

Perubahan pasar yang dimaksudkan tersebut dapat berarti perubahan pasar secara positif maupun secara negatif.  Dimana perubahan-perubahan ini dapat membutuhkan adanya akomodasi sumber daya manusia yang sesuai dengan tantangan baru tersebut.  Dalam pertumbuhan perusahaan yang pesat, fungsi pengontrol usaha adalah menjadi sangat penting.  Sedangkan dalam perusahaan yang mengalami permasalahan dalam bidang pasar yang negatif, adanya strategi agresif yang kuat dalam bidang penjualan juga menjadi bagian yang sangat penting.

(2) Kebutuhan perubahan budaya perusahaan

Konsep pengubahan budaya perusahaan menuntut adanya pengkajian ulang terhadap struktur organisasi yang dijalankan.  Dimana aspek budaya ini harus dapat diimplementasikan di dalam perusahaan dalam seluruh lini organisasi.  Investasi pengembangan sumber daya manusia dituntut untuk dijalankan secara strategis sehingga budaya dapat terimplementasi.  Adanya kebutuhan organisasi terhadap fungsi support adalah memegang peranan penting agar core process dapat terjaga dan dicegah dari potensi penyimpangan yang muncul.

(3) Kebutuhan perubahan produk dan teknologi
Konsep perubahan produk dan teknologi adalah konsep yang strategis yang menuntut individu yang ada dalam perusahaan dapat mengimbangi perubahan produk dan teknologi yang dimaksud.  Perubahan ini juga dapat mempengaruhi penetapan fungsi core dan support dalam sistem struktur yang terbentuk.  Pemahaman akan konsep strategis inovasi membentuk pemahaman struktur yang ditetapkan tersebut.

Perubahan struktur sebaiknya dievaluasi terlebih dahulu sebelum dijalankan.  Evaluasi dan kajian organisasi menjadi bagian yang penting untuk dipertimbangkan tatanan pengembangannya. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk mengakomodasi proses pengkajian struktur organisasi di dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Kamis, 10 Juli 2014

Pentingnya Pengembangan Kompetensi SDM dalam Implementasi Sistem

Ketika suatu perusahaan menjalankan konsep bertransformasi dari yang sebelumnya belum memiliki sistem tertulis dengan kemudian menjadi memiliki suatu bentuk sistem tertulis maka dari situlah transformasi sistem kompetensi mulai menjadi pertimbangan. Artinya, perusahaan bukan hanya dipaksa untuk mengubah sistem yang selama ini dimiliki namun juga diminta untuk menginvestasikan pengembangan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan tuntutan sistem.
Sehingga akibat negatif yang timbul dari suatu pengembangan sistem nantinya tidak menyebabkan permasalahan, seperti dimana sistem tersebut tidak dapat berjalan karena kegagalan dari sumber daya manusia menginterpretasi sistem yang telah terbentuk. Lalu bagaimana langkah strategis perusahaan untuk mengantisipasi tersebut.
(1) Investasi Pelatihan

Pengembangan program-program pelatihan sangat dibutuhkan oleh karyawan dalam memahami sistem yang telah dibentuk tersebut. Adanya penambahan faktor kompetensi akan sangat membantu perusahaan dalam menjalankan sistem yang telah ditetapkan tersebut.
(2) Merumuskan Ulang Standar Kompetensi

Perusahaan ada baiknya melakukan proses penetapan ulang terhadap formula kompetensi dari jabatan-jabatan yang ada dalam organisasi. Identifikasi sistem kompetensi yang telah dipersyaratkan dalam jabatan, akan amat sangat membantu perusahaan dalam menyusun program-program pelatihan yang dipeersyaratkan dalam jabatan tersebut.
(3) Menjalankan Sistem Manajemen Unjuk Kerja

Sedikit berbeda dengan penilaian kompetensi, penilaian kinerja dapat dijalankan sebagai bagian dari verifikasi ulang untuk dapat memastikan bahwa sistem yang telah ditetapkan tersebut. Dengan program penilaian tersebut maka secara tidak langsung dapat mempengaruhi sistem realisasi dari pekerjaan yang telah dipersyaratkan dalam manajemen unjuk kerja.
Perusahaan sebaiknya memahami, bahwa dengan hanya memiliki SOP saja tanpa disertai dengan adanya investasi pengembangan SDM maka perjalanan perusahaan dalam mengimplementasikan sistem masih cukup panjang. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Selasa, 01 Juli 2014

Transformasi Pola Kepemimpinan dalam Perusahaan

Dalam perusahaan, mengembangkan jalur komunikasi dan instruksi internal menjadi bagian yang sangat penting ketika akan memastikan suatu proses dijalankan secara tepat dan efektif.  Fungsi struktural internal sangat dipercaya untuk dapat meningkatkan kapasitas perusahaan dalam menghadapi tantangan ke depan terkait dengan aspek pengelolaan perusahaan.  Kegagalan dalam membentuk sistem struktural di dalam internal perusahaan, menyebabkan perusahaan mengalami banyak masalah ketika akan mengoptimalkan komponen organisasinya.

Perusahaan sendiri, kadangkala melupakan bahwa pengembangan struktur kepemimpinan internal adalah bersifat lebih efektif dibandingkan dengan kepemimpinan sentral.  Dalam konsep kepemimpinan internal, perusahaan mengembangkan peranan dari setiap titik dari setiap level organisasi untuk memiliki kapasitas kepemimpinan sesuai dengan porsinya.  Memecah aspek sentralistik menjadi struktural.  Merubah authorisasi mutlak menjadi bertingkat.

Kekuatan terbesar dari suatu organisasi yang harus disadari perusahaan adalah sistem.  Sistem yang kuat dapat "memaksa" pola kepemimpinan terpusat menjadi pola kepemimpinan terstruktur.  Pengembangan dalam bentuk penetapan tanggung jawab yang bertingkat dapat secara kuat mengalokasikan suatu sistem terpola yang menyebabkan sistem perencanaan, pelaksanaan, penmeriksaan dan evaluasi terlaksana secara efektif.

Bagaimana dengan perusahaan Anda? Ada baiknya perusahaan yang membutuhkan pengembangan secara kuat dalam bisnis dan pertumbuhannya dapat menjalankan sistem kepemimpinan terstruktur.  Kekuatan terbesar dalam perusahaan adalah sistem yang terpola menjadi dasar dan dilengkapi dengan individu-individu yang menjalankannya. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)