Minggu, 30 Agustus 2015

Pengembangan e-Learning dalam Perusahaan

Banyak perusahaan menetapkan target proses training dalam perusahaan dengan jumlah tertentu. Idealnya setiap karyawan mendapatkan jam pembelajaran dalam 1 (satu) tahunnya adalah minimal 1% dari total waktu kerjanya. Namun ternyata untuk melakukan proses penyelarasan antara waktu kerja dan program pembelajaran yang dijalankan.

Metode pengembangan pelatihan dapat dikembangkan dalam bentuk pendekatan e-learning.  Selain lebih mudah untuk diakses, kegiatan e-learning juga memungkinkan jam atas pelatihan tercapai secara efisien.  Lalu bagaimana melakukan proses interpretasi atas e-learning.

(1) Pengembangan e-Library
Beberapa perusahaan mengembangkan katalog-katalog informasi, baik itu buku maupun jurnal penelitian dan pengembangan yang dibentuk dalam bentuk e-Library. Dalam e-library, karyawan dapat mengakses informasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi dari karyawan. Perusahaan dapat melakukan proses pengembangan dalam bentuk e-book ataupun e-jurnal.  Perusahaan sebaiknya mendorong karakter organisasi untuk dapat mengembangkan kapasitas atas penelitian-penelitian dalam proses pemecahan masalah.

(2) Pengembangan e- Training
Proses pelatihan dapat dijalankan melalui kegitan tutorial serta pengembangan produk-produk pelatihan yang memungkinkan kegiatan dilakukan dalam jarak jauh.  Konsep e-training dapat memberikan dukungan untuk menjalankan program pelatihan dimana bisa mendukung seluruh pelaksanaan training dalam area luas dan dalam waktu yang lebih efisien.

(3) Pengembangan e-Coaching
Konsep dan strategi untuk menjalankan teknik coaching dalam melakukan proses pemecahan masalah dan aktivitas untuk membagi ilmu adalah penting, Dengan menggunakan sistem berbasiskan pada produk electronic solution, adalah menjadi sangat penting dan efektif untuk dijalankan oleh perusahaan.  Proses tatap muka dapat dijalankan dalam waktu yang fleksible dan lebih efektif.

Lakukan proses pencarian referensi ekstenal yang tepat dalam mengembangkan manajemen SDM dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Kamis, 20 Agustus 2015

Perlukan Perusahaan Memiliki Manajemen Konflik?

Dalam perusahaan, terkadang muncul adanya konflik.  Disukai atau tidak, konflik selalu muncul dalam setiap perusahaan. Namun, beberapa perusahaan menjalankan proses rekayasa sehingga memunculkan adanya konflik. Strategi manajemen konflik itu sendiri bagi beberapa perusahaan justru dapat meningkatkan motivas karyawan dalam berkompetisi namun dalam beberapa kondisi justru menempatkan perusahaan dan karyawan untuk sulit berkembang secara profesional.

Seperlu apakah perusahaan mengembangkan manajemen konflik dalam perusahaan?

(1) Melakukan Evaluasi Sistem
Perusahaan tidak dapat menilai sistem secara efektif apabila tidak terdapat konflik dalam perusahaan. Konflik dengan konstruk yang positif justru dapat membantu perusahaan untuk dapat melakukan proses evaluasi untuk mengidentifikasi apakah sistem yang disusun adalah sistem yang efektif.

(2) Pengembangan Kompetensi
Manajemen konflik yang tepat dan didukung dengan adanya sistem justru dapat membantu perusahaan untuk mengembangkan kompetensi organisasi. Khususnya kompetensi non teknis.  Manajemen konflik itu sendiri dapat meningkatkan kemampuan kompetisi yang dimiliki oleh perusahaan terkait dengan proses penanganan konflik sendiri. Sehingga organisasi menjadi kuat dan apabila dikelola dengan tepat, manajemen konflik justru dapat memperkuat kinerja kelompok dalam organisasi.

Mengembangkan Sistem Manajemen SDM merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan, lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat mengembangkan manajemen Sumber Daya Manusia dalam perusahaan. (amarylliap@gmail,com, 08129369926)

Senin, 17 Agustus 2015

Strategi Program Downsizing dalam Perusahaan

Saat ini banyak perusahaan menghadapi banyak tantangan strategis, baik itu proses pengembangan penjualan yang maksimal ataupun biaya operasional yang semakin tinggi.  Dalam beberapa hal, perusahaan selalu berkeinginan untuk mencoba dalam mencapai strategi yang maksimal termasuk di dalamnya adalah menghindari potensi kemunculan dari program downsizing (pengurangan karyawan).

Seberapa perlu, perusahaan menjalankan program downsizing. Terdapat beberapa langkah yang dapat perusahaan dapat jalankan sebelum melakukan program downsizing tersebut.

(1) Mempelajari Statistik SDM (Sumber Daya Manusia) dalam Organisasi
Dalam melakukan proses review atas statistik SDM, sangat dibutuhkan bagi perusahaan untuk mempelajari kelompok SDM dalam perusahaannya.  Apabila didominasi SDM dengan kompetensi rendah dan memiliki penyerapan keilmuan yang rendah, perusahaan harus mempertimbangkan antara biaya untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi karyawan dengan melakukan proses refreshment dalam organisasi.

(2) Mempelajari prilaku Organisasi
Ada baiknya dalam proses pengelolaan Sumber Daya Manusia, perusahaan juga melakukan analisis atas kajian prilaku organisasi.  Terdapat fase yang harus diperhatikan oleh organisasi terkait dengan prilaku organisasi. Apabila perusahaan berada dalam fase pertumbuhan dan perkembanngan, proses downsizing akan memberikan resiko terhadap pertumbuhan dan prilaku organisasi yang dimaksudkan tersebut. Namun apabila organisasi tersebut berada dalam taraf kejenuhan maka salah satu cara untuk dapat bertahan adalah dengan melakukan proses pengembangan program downsizing.

Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam pengembangan program manajemen SDM dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Senin, 10 Agustus 2015

Manfaat HR Score Card dalam Perusahaan

Bagi banyak perusahaan, perubahan dari mekansime strategis dalam peerusahaan adalah penting. Salah satu metode strategis yang dapat dikembangkan dalam perusahaan adalah melakukan proses penyusunan HR Score Card.  Sedikit berbeda dengan Balanced Score Card, di mana lebih melihat pada aspek keuangan, HR Score Card disusun untuk melihat kinerja efektif perusahaan melalui aspek Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia.
Berpegangan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah suatu asset strategis perusahaan yang penting untuk dijaga.  HR Score Card disusun untuk mengukur sampai sejauh mana Sistem Manajemen SDM yang ditetapkan oleh perusahaan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan.  Bagaimana perusahaan menjaga nilai turnover dari karyawan sehingga dapat menjaga perusahaan dari resiko kerugian akibat kehilangan karyawan yang potensial. Bagaimana sistem rekruitmen dapat dijalankan dengan baik sehingga dapat merekruit karyawan yang memiliki potensi yang positif.
Manfaat terbesar dalam proses penerapan HR Score Card adalah menetapkan suatu sistem pengukuran akan Sistem Manajemen SDM yang dikembangkan oleh perusahaan. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat bagi perusahaan untuk dapat mengembangkan SDM perusahaan. (08129369926, amarylliap@gmail.com)