Rabu, 09 Maret 2016

Implementasi Manajemen SDM dalam Pengembangan Budaya Perusahaan

Bagaimana langkah yang harus dibangun oleh perusahaan dalam membentuk corporate brand? Banyak perusahaan melupakan bahwa sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan adalah penting dan signifikan dalam membentuk merk perusahaan.  Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dijalankan oleh perusahaan dalam menetapkan SDM ketika menyusun corporate brand.

Langkah pertama, Menetapkan Nilai Perusahaan yang termuat dalam Corporate Brand
Adalah penting bagi perusahaan untuk dapat mendefinisikan nilai perusahaan dalam Corporate Brand seperti menetapkan nilai-nilai perusahaan.  Penetapan terkait atas atas nilai-nilai harus dijelaskan secara mendetail dalam pola kerja dan prilaku dari karyawan.

Langkah kedua, Mengembangakan Kode Etik Karyawan
Mengembangkan konsep kode etik dalam perusahaan adalah bagian penting dalam pemastian bahwa nilai-nilai terintegrasi dalam sistem.  Mengembangkan aspek etika dalam perusahaan tersebut menjadi penting untuk dapat diformulasikan dalam prilaku karyawan.

Langkah ketiga, Menyusun Sistem Operasional yang efektif
Menetapkan Sistem Operasional yang tepat dibutuhkan untuk menjaga alir proses konsisten dengan nilai yang telah disusun.  Sistem operasional harus secara efektif dapat terverifikasi dan dijalankan dalam perusahaan.

Langkah keempta, Proses Desain Kamus Kompetensi
Ada baiknya dari nilai-nilai yang ditetapkan tersebut, perusahaan mendeskripsikan dalam bentuk karakter kompetensi utama yang harus dimiliki oleh karyawan.  Penetapan nilai kompetensi harus dipastikan terukur dan terevaluasi.

Bagaimana proses pembangunan corporate brand dalam perusahaan Anda? Lakukan proses pengembangan merk perusahaan yang tepat dan efektif. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Senin, 07 Maret 2016

Sistem Renumerasi untuk Level Manajerial

Ketika berbicara tentang renumerasi, umumnya perusahaan lebih terfokus kepada kelompok pekerja non manajerial yang mana jumlahnya adalah mencapai 80% lebih dari total seluruh karyawan.  Namun, kadangkala perusahaan melupakan bagaimana sistem renumerasi dijalankan pada kelompok level manajerial ke atas, dengan jumlah yang tidak mencapai 10% dari seluruh karyawan namun dapat mempengaruhi output kinerja perusahaan secara signifikan.

Lalu bagaimana proses yang tepat dalam menyusun sistem renumerasi pada level manajerial dalam perusahaan.

Tahap Pertama, Melakukan proses Identifikasi Jabatan
Terdapat faktor kritikal yang perlu untuk dipertimbangkan dalam melakukan evaluasi jabatan pada level manajerial.  Salah satu nya adalah bagaimana mengukur resiko serta status kontribusi yang dipersyaratkan dalam perusahaan.

Tahap Kedua, Melakukan Analisis Atas Faktor Produktifitas
Penetapan atas unsur produktifitas yang mengikat pada level jabatan tersebut adalah penting untuk secara strategis diukur.  Untuk level manajerial, aspek produktifitas yang terukur adalah aspek produktifitas tidak langsung yang mana proses pengukuran dilakukan dalam bentuk output produktifitas kelompok kerja dan produktifitas perusahaan.

Tahap Ketiga, Mengukur Aspek Nilai Pasar
Adalah penting bagi perusahaan untuk dapat mengukur nilai dari renumerasi melalui prosees evaluasi atas harga pasar. Penting untuk melakukan benchmark atas nilai pasar, pastikan proses dilakukan pada nilai yang berada dalam bisnis yang sejenis dan pada jabatan yang sama.

Lakukan proses pengembangan atas sistem renumerasi dalam perusahaan Anda secara tepat. Gunakan referensi eksternal secara tepat dan efektif terkait dengan penyusunan sistem renumerasi. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Sabtu, 05 Maret 2016

Peran Psikometri dalam Menyusun HR Dashboard

Dalam pengelolaan manajemen SDM, banyak perusahaan yang melupakan bahwa perusahaan tersebut memiliki banyak data-data yang terkait dengan manajemen SDM. Data seperti KPI (Key Performance Indicator), data pelatihan maupun data rekruitmen adalah data penting yang seharusnya dapat dipergunakan untuk menjalankan analisis data bagi kepentingan perusahaan sendiri.

Penyusunan HR Dashboard adalah melakukan proses penetapan status kuantifikasi atas seluruh informasi kualitatif yang muncul dalam perusahaan.  Terdapat beberapa software yang dapat dipergunakan untuk melakukan proses penyusunan HR Dashboard.  Sebenarnya perusahaan dapat melakukan proses penyusunan HR Dashboard dengan template sederhana tanpa menggunakan program khusus.

Namun template apa pun yang dipergunakan, ada baiknya dilakukan proses pemeriksaan terlebih dahulu atas validitas HR Dashboard yang disusun oleh perusahaan.  Dalam proses pengukuran validitas tersebut perusahaan harus dapat memastikan bahwa program penyusunan HR Dashboard tersebut telah terukur reliabilitas dan validitas secara tepat.  Bagaimana peran psikometri dalam menjalankan tersebut.

(1) Tahap 1: Mengukur Reliabilitas Pengukuran
KPI ataupun proses pengukuran lainnya harus dipetakan untuk memastikan jenis pengukuran apa yang dijalankan dalam program tersebut.  Adapun status dari pengukuran tersebut dapat dipastikan signifikan dengan hasil/ output pengukuran.

(2) Tahap 2: Melakukan Evaluasi terkait dengan Validasi dari Pengukuran
Melakukan proses evaluasi yang terkait dengan hasil pengukuran dan aktual performa kinerja.  Bagaimana program evaluasi tersebut dijalankan untuk memastikan bahwa data tersebut dapat dipergunakan.

Proses pembuatan terkait dengan HR Dashboard tersebut harus dipastikan disusun secara analitik.  Lakukan proses pencarian yang terkait dengan referensi yang terkait dengan pengembangan manajemen SDM. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Kamis, 03 Maret 2016

Tahapan Menjalankan Desain Organisasi

Adalah penting bagi perusahaan untuk dapat melakukan proses kajian terkait dengan program desain dari organisasi.  Mendesain organisasi adalah bukan hanya dapat dilakukan dengan menyusun Struktur Organisasi saja.  Program desain atas organisasi adalah melakukan proses penyusunan Blue Print Business yang menyangkut pada sasaran jangka panjang dan pendek perusahaan.
Banyak perusahaan yang mengabaikan proses penyusunan atas Blue Print Business tersebut dengan program pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia).  Akibatnya tentu saja perusahaan mengalami kesulitan ketika akan tumbuh dan berkembang apabila tidak disertai dengan program pengembangan sumber daya manusia tersebut.  Lalu bagaimana cara menyusun desain organisasi yang efektif agar pengembangan dari Blue Print perusahaan dapat berjalan sesuai dengan harapan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Langkah Pertama, Menyusun Kompetensi Perusahaan Secara Lengkap
Kadangkala dalam memetakan SDM, perusahaan mengambil gambaran kondisi saat ini dan bukan masa depan.  Tidak ada salahnya bagi perusahaan untuk melakukan proses penyusun desain organisasi secara lengkap dalam kurun waktu jangka panjang.
Langkah Kedua, Melakukan Program Learning secara Berkesinambungan
Pada saat awal, perusahaan sebaiknya melakukan program rekruitment pada kelompok fresh graduate dengan proporsi lebih banyak daripada yang berpengalaman. Tentu saja, dalam kondisi yang dimaksud tersebut maka program learning.
Langkah Ketiga, Melakukan Program Pengembangan Karir
Pengembangan karir dijalankan dengan memastikan bahwa adanya kesinambungan atas peran karyawan dalam perusahaan. Pembelajaran dalam upaya peningkatan karir menjadi rancangan dalam desain organisasi untuk dapat memastikan bahwa pengembangan karir berjalan secara tepat dan efektif.
Bagaimana program pengembangan desain organisasi di dalam perusahaan Anda. Lakukan proses pencarian referensi eksternal secara tepat dan efektif untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)