Setelah perusahaan berhasil melakukan proses implementasi terhadap
SOP (Standard Operating Procedure) maka tahapan selanjutnya adalah
bagaimana memastikan SOP yang telah disusun itu dijalankan dengan tepat
dan efektif sesuai dengan standar yang dipersyaratakan dalam sistem. Ada
baiknya perusahaan menggunaan KPI (Key Performance Indicator) untuk
dipergunakan sebagai bagian dari proses evaluasi implementasi SOP.
Apa
manfaat yang dapat dipergunakan dalam proses penetapan KPI sebagai
bagian dari proses evaluasi SOP yang dimaksudkan tersebut.
Manfaat
pertama, terbentuknya proses evaluasi yang sistematis dimana terdapat
pelaporan yang dapat digunakan sebagai bentuk memastikan bahwa proses
bisnis dijalankan perusahaan sesuai dengan dasar klasifikasi yang telah
ditetapkan.
Manfaat kedua, tersedianya data yang dapat
menjelaskan keteraturan dari sistem terjalankan. Dimana setiap komponen
dan fungsi operasional yang ada dalam perusahaan dapat secara sinergi
untuk dapat memastikan bahwa sistem telah dijalankan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
Manfaat ketiga,
melakukan proses penilaian obyektif pada individu pelaksana sistem. Hal
yang sangat penting adalah melakukan identifikasi terhadap
ketidaktercapaian target untuk kemudian dilakukan proses penetapan
tindakan perbaikan dan pencegahan terhadap status ketidaktercapaian
tersebut.
Sangatlah penting bagi perusahaan untuk
menjalankan sistem penilaian kinerja dengan menggunakan metode KPI
setelah penyusunan SOP dijalankan. Lakukan proses pencarian referensi
eksternal yang efektif untuk dapat memastikan bahwa sistem telah
dijalankan sesuai dengan standar persyaratan. (amarylliap@gmail.com,
08129369926)
Penyedia jasa konsultasi sumber daya manusia (SDM), penyedia jasa psikotest, penyedia jasa pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia seperti sistem payroll, perumusan kelas jabatan, pembuatan peraturan perusahaan, sistem dan pengembangan pusat pelatihan, pusat pengembangan kompetensi dan kepemimpinanan. Kami memberikan pendekatan konsultasi secara tepat dan optimal terhadap pengembangan Perusahaan Anda. Lia Consulting---amarylliap@gmail.com, Hp: 08129369926
Sabtu, 24 Mei 2014
Jumat, 16 Mei 2014
Strategi Penyusunan Sistem Manajemen Kinerja pada Sektor Jasa
Banyak perusahaan, khususnya sektor jasa seringkali mengalami kesulitan dalam melakukan pengukuran produktifitas karyawannya. Dibandingkan dengan sektor manufacturing, yang mana perhitungan produktifitas dapat terukur langsung ke dalam kuantitas produk, pengembangan sektor jasa membutuhkan adanya upaya khusus untuk memastikan pengukuran tersebut dapat dijalankan dengan baik.
Bagaimana strategi yang harus dilakukan oleh perusahaan agar produktifitas dari karyawan dapat terukur dengan tepat dan efektif?
Langkah Pertama, kenali keluaran produk jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dari jenis dan karakteristiknya, lakukan proses pengukuran untuk dapat melihat ekspektasi pelanggan Anda yang diukur sebagai bentuk "produktifitas'.
Langkah Kedua, penetapan nilai kuantitas yang diterapkan. Setelah mendapatkan parameter penilaian, ada baiknya dilakukan penetapan nilai terkuantifikasi dalam bentuk kategori-kategori yang kemudian diidentifikasi sebagai "angka" yang terkuantifikasi untuk dilakukan proses penilaian.
Langkah Ketiga, penjabaran dari hasil pengukuran tersebut ke dalam posisi ataupun jabatan yang dipersyaratkan pada setiap posisi yang ada dalam perusahaan. Sinergikan proses pengukuran tersebut ke dalam sasaran utama perusahaan.
Lakukan proses pengukuran produktifitas yang efektif dan tepat dalam organisasi. Pengembangan organisasi membutuhkan strategi pengukuran kinerja yang tepat dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)
Bagaimana strategi yang harus dilakukan oleh perusahaan agar produktifitas dari karyawan dapat terukur dengan tepat dan efektif?
Langkah Pertama, kenali keluaran produk jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dari jenis dan karakteristiknya, lakukan proses pengukuran untuk dapat melihat ekspektasi pelanggan Anda yang diukur sebagai bentuk "produktifitas'.
Langkah Kedua, penetapan nilai kuantitas yang diterapkan. Setelah mendapatkan parameter penilaian, ada baiknya dilakukan penetapan nilai terkuantifikasi dalam bentuk kategori-kategori yang kemudian diidentifikasi sebagai "angka" yang terkuantifikasi untuk dilakukan proses penilaian.
Langkah Ketiga, penjabaran dari hasil pengukuran tersebut ke dalam posisi ataupun jabatan yang dipersyaratkan pada setiap posisi yang ada dalam perusahaan. Sinergikan proses pengukuran tersebut ke dalam sasaran utama perusahaan.
Lakukan proses pengukuran produktifitas yang efektif dan tepat dalam organisasi. Pengembangan organisasi membutuhkan strategi pengukuran kinerja yang tepat dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)
Langganan:
Postingan (Atom)