Selasa, 30 Desember 2014

Struktur Organisasi Matrix sebagai Alternatif Business Process Reengineering

Business Process Reengineering adalah suatu strategi bisnis yang dikembangkan oleh perusahaan untuk dapat mengedepankan konsep efisiensi perusahaan.  Dimana perusahaan lebih melihat pada faktor outcome (output) dan bukan pada aspek fungsi (task) assignment. Dalam beberapa hal, konsep Business Process Reengineering dapat dilakukan untuk perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami masalah akan jumlah sumber daya manusia yang ada.  Tingginya beban biaya sumber daya manusia juga menjadi bagian penting, bagi perusahaan ketika akan melakukan Business Process Reengineering.

Pengembangan desain organisasi dengan konsep matrix adalah suatu bentuk mekanisme strategis yang penting yang dapat dijalankan dalam perusahaan untuk menjalankan Business Process Reengineering.  Dalam desain matrix, perusahaan memaksimalkan nilai output dari sumber daya manusia untuk kemudian dijalankan menjadi suatu desain organisasi yang terstruktur.  Fungsi spesialisasi dikembangkan menjadi fungsi produktif yaitu fungsi untuk menghasilkan output proses yang dibutuhkan.

Mengembangkan Business Process Reengineering adalah bagian penting dari suatu perusahaan untuk dapat memaksimalkan nilai dengan mengefisienkan biaya dari perusahaan.  (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Jumat, 12 Desember 2014

Penempatan Karyawan yang Tepat dan Efektif

Dalam proses pengembangan organisasi, selain dari perkembangan struktur organisasi adalah hal lumrah yang terjadi dalam perusahaan. Lalu perusahaan kemudian berpikir untuk melakukan proses penempatan ulang terhadap karyawan yang ada dalam struktur organisasinya. Bagaimana proses penempatan karyawan yang tepat dalam struktur organisasi?
A. PENTINGNYA ANALISIS KOMPETENSI
Di sinilah peranan dari analisis kompetensi yang diemban oleh perusahaan untuk memastikan karakteristik jabatan yang telah ditetapkan dalam organisasi.  Setelah mendapatkan informasi yang terkait dengan karakteristik jabatan yang dimaksudkan tersebut, perusahaan menetapkan standar penyusunan kompetensi yang dipersyaratkan dalam jabatan tersebut. Dari setiap jabatan yang ada, organisasi menetapkan standar kualifikasi yang dipersyaratkan dalam jabatan tersebut.

B. PROSES REKRUITMEN
Dalam kegiatan rekruitmen yang dijalankan oleh perusahaan adalah memastikan bahwa aspek kompetensi yang dipersyaratkan tersebut terevaluasi dalam kegiatan rekruitmen.  Kegiatan rekruitmen yang tepat adalah proses seleksi yang dapat memetakan personel yang dimaksud dengan standar kompetensi yang dipersyaratkan dalam perusahaan.

C. PROSES PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Seiring perkembangan organisasi, kompetensi yang dipersyaratkan terkadang mengalami perubahan. Perubahan-perubahan ini harus dapat diakomodasi dalam bentuk perubahan sistem standar kompetensi.  Perubahan tersebut harus dapat dipastikan dijalankan dengan program pelatihan untuk memastikan bahwa standar kompetensi yang dipersyaratkan tersebut telah sesuai.

Penyusunan manajemen sumber daya manusia dengan basis kompetensi adalah hal penting dan strategis untuk dikembangkan. Menjadi tanggung jawab penting bagi organisasi untuk mengelola kompetensi ini menjadi dasar perubahan dalam organisasi perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Kamis, 04 Desember 2014

Pengembangan Nilai Strategis Perusahaan

Fungsi Manajer HR dalam perusahaan adalah memegang peranan yang sangat strategis.  Banyak perusahaan mengasumsikan peranan HR dalam posisi yang tidak tepat, dimana hanya menjadi kepanjangan tangan kepentingan perusahaan ataupun sebagai komponen administrasi pendukung semata.  Salah satu faktor penting yang harus menjadi perhatian dari perusahaan ketika akan mengembangkan posisi dan fungsi Manager HR, dimana peranan tersebut harus dapat dipastikan membantu dinamika yang muncul dalam perusahaan.

Berikut ini adalah 5 (lima) strategi yang dapat dipergunakan oleh perusahaan untuk dapat mengembangkan fungsi Manager HR.

Strategi 1: Perencanaan Produktifitas
Meskipun Manager HR bukanlah penggerak produktifitas, namun terkait dengan rencana peningkatan produktifitas maka dibutuhkan adanya sistem penilaian dan kompensasi yang tepat.  Dengan konsep yang strategis di perihal kompensasi dan evaluasi karyawan, maka produktifitas yang dapat muncul dapat dijalankan dengan efektif dan adil.

Strategi 2: Pengelolaan Investasi
Banyak perusahaan melupakan bahwa program investasi yang dilakukan kepada sumber daya manusia, harus dapat dipastikan bahwa investasi tersebut tidak sia-sia.  Program investasi yang tepat dapat meningkatkan nilai dari sumber daya manusia yang dimaksud.  Bagaimana proses investasi dapat dijalankan menjadi optimal.

Strategi 3: Pengelolaan Konflik
Manajemen konflik yang tidak terkendali secara tepat dapat menyebabkan perusahaan mengalami hambatan untuk berkembang.  Kerjasama tim yang seharusnya terbentuk pada kenyataannya menjadi suatu penekanan individual yang sulit untuk dikendalikan menjadi produktifitas.  Peranan Manager HR dapat menjalankan solusi-solusi yang tepat untuk dapat mengefektifkan kerjasama tim.

Strategi 4: Pengelolaan Budaya
Perusahaan menggunakan budaya sebagai bentuk kendali operasional yang efektif.  Dengan nilai dan budaya yang tepat, karyawan merasa untuk memiliki perusahaan.  Dengan budaya yang tepat, maka pengembangan produktifitas dapat meningkat dengan kesadaran karyawan yang baik.

Strategi 5: Pengelolaan Konsep Strategis Perusahaan
Apapun konsep strategis yang dimiliki oleh perusahaan, haruslah dipastikan bahwa tautan terhadap aspek sumber daya manusia juga harus dijalankan.  Pemahaman konsep strategis harus disesuaikan dengan aspek legal dan pengembangan manajemen sumber daya manusia.  Agar perkembangan perusahaan dapat lebih dioptimalkan.

Bagaimana pengembangan fungsi Manager HR di perusahaan Anda? Lakukan pengembangan yang tepat agar strategi perusahaan dapat berkembang menjadi lebih optimal. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)