Sabtu, 24 Januari 2015

Menyusun Terobosan Strategis dalam Peranan HR

Pada saat ini, banyak perusahaan melihat fungsi HR hanyalah sebagai fungsi administrasi personalia.  Bagaimana peranan HR yang hanyalah berkenaan dengan sistem administrasi dapat diubah menjadi suatu fungsi yang memiliki nilai poin strategis yang maksimal?

Langkah pertama, memposisikan fungsi HR yang tepat

Fungsi Divisi Sumber Daya Manusia harus dapat dipastikan menjadi suatu posisi yang penting.  Tuntutan terhadap fungsi HR itu sendiri sudah bukan memiliki peranan cost centre namun dialihkan untuk menjadi divisi yang dapat mengembalikan investasi perusahaan.  Penggunaan tool management seperti HR Scorecard dapat sangat membantu perusahaan untuk dapat memiliki nilai maksimal dalam peralihan Divisi HR.

Langkah Kedua, memiliki HR Manager yang strategis

Alangkah baiknya perusahaan menuntut peranan strategis dari HR Manager.  Dimana sebelumnya HR Manager berperan pasif dalam perusahaan, kemudian dilakukan proses pengarahan untuk membentuk peranan HR yang aktif dan proaktif.  Konsep spesialis dari fungsi Manager HR dapat diubah menjadi fungsi generalist.

Langkah Ketiga, memiliki sistem kerja yang tepat

Dimana kerja sistem yang sebelumnya sangat memiliki orientasi kerja jangka pendek diubah menjadi suatu bentuk sistem kerja jangka panjang.  Bagaimana peranan strategis itu terbentuk. Manajemen harus bekerjasama dengan tim HR untuk merumuskan strategi perusahaan jangka panjang untuk kemudian disusunkan program perencanaan HR.  Sedikit berbeda dengan sistem kerja organisasi sebelumnya, sistem kerja yang terbentuk dalam HR lebih sistematis dan meninggalkan peranan responsif dan reaktif yang lebih mengarah kepada sistem operasional jangka pendek.

Sudah benarkah sistem manajemen SDM dalam perusahaan Anda. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dan efektif untuk dapat mengembangkan strategi manajemen SDM dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar