Jumat, 15 Juni 2012

Perumusan Standar Kompensasi yang Tepat dalam Perusahaan

Banyak perusahaan yang melupakan proses penetapan pentingnya untuk melakukan proses perumusan yang tepat bagi standar kompensasi yang ada dalam perusahaan. Contoh kasus menunjukkan bahwa standar kompensasi dalam perusahaan secara umum terbentuk akibat adanya proses negosiasi awal ketika seorang individu pekerja akan masuk menjadi karyawan dalam perusahaan tersebut, kemudian berjalan seiringnya waktu kenaikan dijalankan oleh manajemen berdasarkan aspek subyektifitas dan obyektifitas yang tersistematis yang kemudian mengakibatkan adanya pembengkakan gaji karyawan dan yang lebih memperparah keadaan adalah kondisi bahwa kompensasi tidak berjalan seiring dengan produktivitas yang terbentuk dalam perusahaan itu sendiri.

Penetapan dan perumusan standar kompensasi yang tepat dalam perusahaan, sebaiknya ditetapkan dalam perusahaan sebelum perusahaan tersebut berkembang menjadi besar. Acuan kompensasi serta sistematika dari peningkatan gaji harus dipertimbangkan secara tepat sehingga besaran budget akan berjalan seiring dengan output produktivitas.
Tahapan proses perumusan standar kompensasi yang tepat dalam perusahaan dapat dijalankan dengan tahapan sebagai berikut:

(1) Melakukan proses analisis jabatan

Menetapkan dan menyusunan evaluasi yang lengkap dan tepat terkait dengan proses analisis jabatan. Kegiatan dan fungsi analisis jabatan yang dijalankan tersebut harus sesuai dengan uraian pekerjaan yang ditetapkan dalam perusahaan. Tetapkan beban kerja untuk kemudian menghasilkan indeks dari analisis jabatan yang dimaksudkan tersebut.

(2) Penetapan analisis pasar

Lakukan proses analisis pasar yang terkait dengan standar gaji yang ada dalam perusahaan. Lakukan proses perumusan dan penetapan yang terkait dalam standar kompensasi yang dimaksud untuk memastikan bahwa penetapan kompensasi tidak melebihi standar gaji yang ada dalam pasaran. Hal ini untuk menjaga tingginya turn over dari karyawan

(3) Pemasahan unsur kompensasi yang tepat

Lakukan pembentukan komponen gaji ke dalam bentuk gaji pokok, tunjangan dan fasilitas. Penetapan dan perumusan ini harus dipastikan sesuai dengan prestasi dan output kinerja dari fungsi jabatan yang dimaksud.
Lakukan evaluasi penetapan gaji yang ada dengan mengkaitkan dengan sistem manajemen unjuk kerja (KPI/ Key Performance Indicator) dimana proses penetapan dan optimalisasi dari perumusan ini harus dapat dipastikan memenuhi standar kompensasi yang tepat dan optimal dalam perusahaan.Konsep sistem manajemen unjuk kerja ini dikembangkan untuk menjaga keseimbangan antara performa dan kompensasi. Susun SOP dan skema pengembangan kompensasi yang tepat dalam perusahaan (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar