Jumat, 17 Februari 2012

Bagaimana Membuat Sistem Punishment yang Tepat


Banyak manajer maupun atasan memiliki dilema dalam menetapkan hukuman kepada karyawan. Apabila karyawan tidak dihukum sepantasnya atau secara tepat, maka hal ini akan memicu rasa tidak adil bagi beberapa karyawan dikarenakan konsep yang tidak sesuai tidak dilakukan. Proses penetapan terhadap hukuman yang berlebihan itu sendiri dapat menyebabkan efek jera yang dapat menyebabkan karyawan yang bersangkutan menjadi tidak dapat mengoptimalkan performa kerjanya. Lalu bagaimana menetapkan dan melakukan proses penanganan terhadap sistem punishment yang tepat bagi karyawan dalam perusahaan.
(1) Proses penjelasan terhadap kesalahan karyawan
Proses punishment adalah memberikan penjelasan yang kuat mengenai aspek kesalahan yang dimiliki oleh karyawan oleh perusahaan yang dimaksud. Penjelasan ini melalui beberapa tahapan, dimulai dari proses peneguran secara sederhana, dimana kesalahan terhadap pekerjaan diberitahukan untuk kemudian dilakukan proses penanganan dan informasi terhadap status ketidaksesuaian pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut.
(2) Proses pemberian sanksi
Banyak jenis sanksi yang dapat diberikan oleh karyawan. Ada beberapa perusahaan yang memberikan sanksi dalam bentuk penetapan denda karena kesalahan karyawan. Contoh kasus adalah dengan memotong gaji karyawan yang menghilangkan material atau membuat reject terhadap suatu kegiatan proses, dimana pemotongan gaji ini tidak mengikat pada status pemotongan gaji pokok melainkan hanya pada insentif yang ditetapkan oleh perusahaan. Ada yang memberikan sanksi berupa administratif dimana individu yang bersangkutan diminta dalam jangka waktu tertentu berada dalam sistem pengawasan khusus dan diminta untuk tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama dalam jangka waktu tertentu.
3) Proses coaching dan counselling
Kegiatan coaching dan counselling ini memberikan informasi terhadap karyawan yang bersangkutan untuk melakukan proses pengubahan pola berpikir/ mindset sehingga melihat dari arah lain untuk dapat memposisikan bagaimana melakukan proses pengerjaan dari jenis pekerjaannya secara tepat.
Banyak hal yang dapat dikembangkan dari proses pengawasan terhadap karyawan, namun secara khusus sebaiknya dipahami bahwa proses pemberian punishment bukanlah sanksi yang menurunkan aspek performa karyawan melainkan untuk meningkatkan prestasi dari karyawan yang bersangkutan tersebut. (amarylliap@yahoo.com, 08129369926)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar