Sabtu, 05 Mei 2012

Mengelola Konflik dalam Perusahaan Secara Tepat


Apakah Anda adalah seorang praktisi SDM (Sumber Daya Manusia) di dalam perusahaan? Apakah Anda seringkali mendapatkan adanya konflik di dalam perusahaan yang menyebabkan permasalahan dalam manajemen perusahaan? Apakah penanganan dan manajemen konflik di dalam perusahaan Anda secara tepat dapat dijalankan?

Mengelola konflik yang ada dalam perusahaan bukanlah hal mudah bahkan kadangkala permasalahan tersebut makin membesar yang dapat berdampak kemunculan dari ketidaktercapaian target perusahaan. Bagaimana cara yang tepat bagi perusahaan untuk menangani konflik internal yang ada dalam perusahaan itu sendiri?

Tahap 1: Ukur Kepuasan Kerja Karyawan

Banyak perusahaan melihat hubungan karyawan dan perusahaan ibarat suatu kegitan jual dan beli, dimana perusahaan yang merasa bahwa telah membayar gaji karyawan, maka karyawan berkewajiban bekerja secara sebaik-baiknya. Dalam teori kepuasan kerja, ternyata gaji dan kompensasi bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan kepuasan kerja karyawan. Salah satunya seperti akses dan penyediaan fasilitas kerja, peranan atasan dalam perusahaan, dan lain sebagainya. Akan menjadi suatu langkah nyata bagi perusahaan apabila melakukan proses pengukuran kepuasan kerja, yang kemudian dikembangkan menjadi salah satu langkah strategis tindak lanjut untuk kemudian dilakukan proses perbaikan di dalam internal manajemen.

Tahap 2: Pemecahan Konflik

Pelajari konflik yang muncul, konflik yang muncul dalam bentuk kelompok akan memberikan suatu bentuk permasalahan yang besar apabila tidak dipelajari prilaku kelompok itu sendiri. Seperti apa motivasi yang melatarbelakangi konflik tersebut. Baru setelah itu dilakukan proses penetapan terhadap tata cara melakukan pengelolaan konflik yang muncul.

Tahap 3: Transparansi manajemen

Permasalahan yang timbul dapat terjadi akibat persepsi negatif yang muncul dalam proses penetapan kebijakan. Sosialisasi yang tidak tepat dan transparan menyebabkan karyawan tidak memahami kebijakan dan melihat bahwa kebijakan yang muncul adalah suatu tekanan bagi karyawan bukan menjadi suatu stimulus yang tepat. Lakukan proses sosialisasi yang tepat dan memastikan bahwa persepsi yang muncul adalah persepsi positif. Kebijakan dan peraturan juga harus diperlakukan merata kepada seluruh karyawan untuk menghindarkan potensi konflik muncul dalam perusahaan.
Perusahaan harus dapat mengembangkan suatu pendekatan yang tepat dalam mengelola konflik. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat agar konflik yang muncul justru dapat menstimulus performa yang ada dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar